Pada akhir tahun 2024, Polda Metro Jaya merilis data kejahatan yang terjadi di wilayah hukumnya, meliputi Jakarta, Depok, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan sebagian Bekasi (Jadetabek). Rilis ini menunjukkan bahwa jumlah kasus kejahatan mengalami peningkatan, sementara tingkat penyelesaian kasus mengalami penurunan.
Peningkatan Kasus Kejahatan di Jadetabek
Polda Metro Jaya mencatat sebanyak 58.055 tindak pidana terjadi di wilayah hukumnya selama tahun 2024, meningkat 2 persen dari tahun sebelumnya. Ini berarti terjadi peningkatan 898 perkara dibandingkan tahun 2023
Penurunan Tingkat Penyelesaian Kasus
Meskipun jumlah kasus kejahatan meningkat, tingkat penyelesaian kasus justru mengalami penurunan. Pada tahun 2024, hanya 40.750 kasus yang berhasil diselesaikan, turun 3 persen dari tahun 2023. Ini berarti terdapat penurunan 1.200 kasus yang berhasil diselesaikan
Kasus-Kasus Menonjol
Rilis akhir tahun Polda Metro Jaya juga menyoroti beberapa kasus menonjol yang terjadi selama tahun 2024. Beberapa kasus yang disebutkan meliputi:
– Kasus Fidusia dan Penggelapan Kendaraan: Kasus penggelapan kendaraan roda empat dan roda dua ke Timor Leste menjadi salah satu kasus menonjol yang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya
– Pembunuhan Anak Selebgram Tamara Tyasmara: Kasus pembunuhan anak selebgram Tamara Tyasmara juga menjadi sorotan
– Pemalsuan Surat Pelat Dinas Mabes TNI: Kasus pemalsuan surat pelat dinas Mabes TNI juga menjadi perhatian
– Pemalsuan Mata Uang: Kasus pemalsuan mata uang senilai Rp22 miliar juga terungkap
– Judi Online Oknum Pegawai Komdigi: Kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Komdigi juga perhatian
– Pornografi Anak: Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mencatat kasus pornografi anak sebagai salah satu kasus menonjol
– Metrologi Ilegal: Kasus metrologi ilegal juga menjadi sorotan
– Kasus Ekonomi: Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya juga menangani berbagai kasus ekonomi
Kesimpulan
Rilis akhir tahun Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa kejahatan di wilayah hukumnya mengalami peningkatan, sementara tingkat penyelesaian kasus mengalami penurunan. Beberapa kasus menonjol yang diungkap Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa kejahatan di Jadetabek memiliki berbagai bentuk, mulai dari kejahatan konvensional hingga kejahatan siber. Peningkatan kejahatan dan penurunan tingkat penyelesaian kasus menjadi tantangan bagi Polda Metro Jaya untuk meningkatkan efektivitas penegakan hukum dan menjaga keamanan di wilayah hukumnya.