PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) Menggelar Public Expose Insidentil ; “Pendapatan Perusahaan Juga Mengalami Kenaikan Sebesar 17,4% Dibandingkan Periode Yang Sama Tahun Sebelumnya, Dari Rp159,78 Miliar Menjadi Rp187,52 miliar”

Berita110 Views

PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) menggelar Public Expose Insidentil yang dihadiri oleh pemegang saham, tamu undangan, analis, dan rekan-rekan media. Acara yang berlangsung dengan penuh antusias ini dibuka oleh Nany Adriani, selalu Direktur Perseroan.

Nany menjelaskan bahwa penyelenggaraan Public Expose Insidentil kali ini memiliki alasan yang sangat penting. Pada 26 November 2024, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penghentian sementara perdagangan saham CLAY pada Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dalam rangka “cooling down” untuk melindungi para investor. Penghentian tersebut terjadi akibat peningkatan harga saham yang signifikan, dan BEI pun meminta perusahaan untuk menyelenggarakan Public Expose sebagai bagian dari transparansi informasi.

Visi dan Misi Perusahaan: Membangun Kepercayaan dan Kualitas

Dalam kesempatan ini, Nany juga memaparkan visi dan misi perusahaan. CLAY memiliki visi untuk menjadi perusahaan terkemuka dan terpercaya di bidang pengembangan serta investasi properti. Visi ini diterjemahkan ke dalam tiga misi utama: mencapai standar manajemen yang tinggi, mengembangkan jaringan pelanggan yang luas, dan menciptakan produk-produk berkualitas terbaik untuk mendukung investasi jangka panjang.

Jaringan Hotel dan Kontribusi Pendapatan

Sebagai bagian dari portofolio bisnisnya, perusahaan mengelola beberapa hotel yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan. Salah satunya adalah The Stones Hotel hotel bintang lima yang terletak di Kuta, Bali, dengan 307 kamar. Hingga September 2024 (belum diaudit), hotel ini menyumbang pendapatan sebesar Rp185,32 miliar, yang mencakup 83,5% dari pendapatan tahun 2023 yang mencapai Rp221,85 miliar. Selain itu, Clay Hotel di Jakarta, yang dikelola oleh PT Citra Putra Thamrin, turut memberikan kontribusi dengan pendapatan sebesar Rp2,19 miliar pada periode yang sama.

Kinerja Keuangan: Pertumbuhan Positif di Tengah Tantangan

Nany juga membagikan laporan keuangan perusahaan hingga 30 September 2024. Nilai aset perusahaan tercatat menurun sebesar Rp6,5 miliar, dari Rp567,73 miliar pada akhir 2023 menjadi Rp561,23 miliar, yang sebagian besar disebabkan oleh penyusutan aset tetap. Meskipun demikian, liabilitas perusahaan mengalami penurunan yang signifikan sebesar Rp17,81 miliar, yang disebabkan oleh pembayaran utang bank dan penurunan utang pihak berelasi.

Salah satu pencapaian penting adalah kenaikan ekuitas perusahaan yang mencapai Rp11,30 miliar, berkat laba yang tercatat pada periode tersebut, yang menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan dengan ekuitas sebesar Rp5,93 miliar pada akhir 2023. Pendapatan perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 17,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari Rp159,78 miliar menjadi Rp187,52 miliar. Kenaikan ini dipicu oleh membaiknya kondisi ekonomi serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Tidak hanya pendapatan yang menunjukkan perbaikan, perusahaan juga berhasil mengefisiensikan biaya operasional. Harga pokok penjualan tercatat turun menjadi 47,27% dari pendapatan pada September 2024, dibandingkan dengan 50,83% pada tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan upaya efisiensi yang berhasil dilakukan oleh perusahaan.

Laba yang Meningkat Signifikan

Perusahaan juga berhasil mencatatkan laba yang meningkat tajam, dengan laba bersih mencapai Rp11,30 miliar pada September 2024, dibandingkan dengan Rp3,70 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini disebabkan oleh kinerja yang membaik serta efisiensi yang diterapkan, di samping restrukturisasi utang yang berhasil menurunkan beban bunga.

Rencana Masa Depan: Fokus pada Perhotelan dan Pembangunan Rumah Sakit

Nany mengungkapkan bahwa perusahaan tetap berfokus pada sektor perhotelan dan berencana untuk melanjutkan proyek pembangunan rumah sakit di Pontianak. Proyek tersebut kini masih dalam tahap perencanaan ulang, menyesuaikan dengan peraturan terbaru dalam UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 dan SNI 2019. Diharapkan proyek ini dapat selesai dalam dua tahun mendatang, yang akan membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan.

Analisis Manajemen dan Kenaikan Harga Saham

Terkait dengan fenomena kenaikan harga saham CLAY yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir, manajemen perusahaan melakukan analisis terkait faktor-faktor yang mempengaruhi. Di antaranya adalah peningkatan pendapatan yang terus berlanjut, baik pada akhir Juni maupun September 2024. Peningkatan ini didorong oleh keberlanjutan proyek pembangunan rumah sakit yang telah dimulai kembali dan peningkatan kinerja operasional yang lebih efisien.

Di akhir acara, Nany mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kehadiran semua pihak yang telah menyempatkan waktu untuk menghadiri Public Expose Insidentil kali ini. Acara ditutup dengan harapan bahwa perusahaan akan terus berkomitmen untuk memberikan transparansi dan meningkatkan kinerjanya ke depannya. Setelah paparan tersebut, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh MC.

Dengan komitmen untuk terus mengembangkan kualitas dan memperbaiki kinerja, PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) berharap dapat memperkuat posisi pasar dan mencapai tujuan-tujuannya di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *