Jakarta – Pengurus Pusat Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) Mengadakan Kejuaraan Nasional INKAI 2024 tanggal 8-10 November 2024 di GOR Ciracas Jakarta Timur pada hari Jumat, 8 November 2024.
Adapun Kejurnas INKAI 2024 dibuka langsung oleh Dito Ariotedjo (Menteri Olahraga RI) yang sekaligus mendapatkan penganugerahan Tingkatan DAN 7 (Sabuk Hitam) Kehormatan INKAI.
Para atlet dari Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) seluruh Indonesia memberikan yang terbaik dan berpartisipasi di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) INKAI 2024 yang akan berlangsung di Jakarta Timur, 8 hingga 10 November 2024. Kejurnas INKAI 2024 dihadiri 1.118 peserta dari 29 Provinsi.
Pada pembukaan Kejurnas INKAI 2024, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menjelaskan bahwa kita harus siap berkompetisi di olahraga dengan sportif, hal itu juga untuk membangun bangsa kita. Pesan untuk para adik-adik Karateka, Karate Indonesia merupakan suatu olahraga yang sangat besar. Kita berharap Karate kedepan bisa lebih banyak menyumbangkan medali di Sea Games dan Asian Games. Peserta disini seribu, saya berharap dari seribu ini dapat ditemukan bibit-bibit yang bisa kita dorong dan support untuk wajib menang di kompetisi tingkat dunia.
Dito Ariotedjo menambahkan bahwa sebagai salah satu cabang olahraga unggulan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang tertuang dalam peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021, karate memiliki peran penting dalam mencetak atlet-atlet yang mampu mengharumkan nama bangsa.
Dito Ariotedjo mengatakan bahwa Karate merupakan cabang olahraga yang masuk didalam riset pembangunan olahraga nasional dari 14 cabang olahraga yang terpilih. Artinya Karate adalah suatu olahraga beladiri yang prioritas. Artinya para peserta disini harap bertanding dengan maksimal dan tunjukkan kemampuan semaksimal mungkin agar kita bisa mendapatkan bibit-bibit talenta yang bisa membanggakan Merah Putih di dunia.
“Selamat bertanding, jadikan perjuangan ini sebagai wadah untuk mengasah kemampuan dan mempererat persaudaraan diantara kita. Semoga kejuaraan ini berjalan dengan lancar dan penuh keberhasilan”, tutupnya Dito.
Laksda Dr. Ivan Yulivan sebagai Ketua Umum INKAI mengatakan setelah Kejurnas ini kita akan mengadakan seleksi dan evaluasi untuk para Karateka INKAI berjenjang yang lebih tinggi. Baik di tingkat nasional maupun internasional. Peserta dari 29 Provinsi yaitu 1.118 orang yang hadir dari berbagai kelas dari usia dini sampai kelas senior. Tingkatkan terus soliditas dan sinergitas serta kembangkan prestasi Karate khususnya INKAI. Menpora Dito sudah menjadi keluarga besar INKAI dan diberi sabuk hitam INKAI. Sehingga tentu harapannya kedepan bersama PB FORKI dan KONI maupun dengan jajaran Kemenpora bersinergi membina hingga berprestasi mendunia. Disini peserta selain Sipil ada juga dari TNI/Polri dari seluruh Indonesia. Mereka sudah melalui saringan di Provinsi. Sebelum sampai kesini mereka sudah mengikuti kejuaraan di level Provinsi, cabang, Kabupaten dan Kotamadya. Jadi perjalanan cukup panjang sampai di kejuaraan ini.
INKAI mempunyai kerjasama dengan Japan Traditional Karate Association (JTK). Dimana Master gurunya Sensei Tanaka bersama Presiden JTK hadir menyaksikan langsung salah satu pola pertandingan yang dikembalikan lagi atau dibuat lagi marwahnya yaitu kelas bebas. Kelas dimana dulu kita ada aturan tersendiri untuk perguruan. Ada salah satu dewan guru yaitu Syamsudin ikut ke Jepang baru kemarin pulang. Ada 13 orang kita berangkatkan kemarin ke JTK. Latihan disana dan digembleng luar biasa.
Didalam demonstrasi tadi, sebuah filosofi yang kita ambil disana bahwa dengan adanya beladiri dari sejak dini itu akan membawa prestasi untuk masa depan yang gemilang. Ini pesan paling penting yang kita hadirkan tadi dan harapan kita seluruh anak-anak mulai mencintai beladiri apasaja terkhusus Karate. Kita memiliki prinsip bagaimana kita membela negara ini kalau membela diri saja tidak bisa.
Dewan Guru INKAI, Syamsudin menjelaskan bahwa apa yang kita dapatkan di Jepang akan kita turunkan lagi ke Kouhai-kouhai kita ke seluruh Provinsi. Karena Dewan Guru itu adalah penanggungjawab teknik dan tidak boleh lebih rendah dibanding teknik internasional. Jadi itu yang kita terapkan nanti, balik back to basic semua. Selain itu juga untuk support kompetisinya kita siapkan. Kita sudah berjalan semua di Kabupaten/Kota, mulai dari tingkat Kecamatan sampai Cabang sudah berjalan semua. Sudah banyak terjaring dikami sudah ribuan anggota INKAI karena besar di negara ini. Tantangan hanya persaingan dengan perguruan lain, kalau kesulitan berlatih di Jepang hanya di tenaga saja dan digembleng maka harus menyesuaikan kondisi disana.