Jakarta, 30 Agustus 2024 – PT. JAYA AGRA WATTIE Tbk. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dan Publik Exspose di Hotel Yellow Jakarta pada hari Jumat, 30 Agustus 2024. Adapun dalam penyampaian materi Publik Expose adalah ; Harijadi Soedarjo (Direktur Utama), Harli Wijayadi (Direktur Keuangan), Ryan Nurfitriandy (Direktur Operasional).
Ryan Nurfitrilandy sebagai Direktur Operasional Perusahaan menjelaskan bahwa Capex untuk 2024 senilsi 72.747 juta itu kita ada yang ke pengerasan jalan karena penambahan pabrik juga kita terutama di karet, kebasis pabrik di karet. Kemudian ada kita juga kenaikan produksi teh di pabrik tehnya kita tingkatkan. Kalau tadi infrastruktur tadi jalan, kemudian ada jembatan karena perumahan karyawan dan perumahan staff. Kemudian yang hasil RUPS sudah penyampaian laporan tahun 2023 kemudian sudah diterima dengan baik. Kemudian penyampaian remoderasi oleh direksi dan komisaris. Kemudian penetapan
Notaris Akuntan Publik itu yang hasil dari hari ini. Kemudian yang ketiga ada penjualan menurun baik padahal CPO naik. Memang tadi sebagai kita sampaikan secara produksi operasional kita memang naik. Itu hampir 23% kita tumbuh naik tetapi harganya tidak tertunjang naik. Harganya turun jadi secara ini ada CPO-nya dari Rp. 12.037 tahun 2022 itu turun 11%
jadi Rp. 11.061. Kemudian kernel juga turun jauh 43% dari 8.175 menjadi 6.800. Kita kalau komunitas harga kan kita di luar kendali kita tetapi kalau pertumbuhan produksi kita juga di kita harapan setiap tahun tumbuh naik cuman karena kenaikkan produksi tidak dibebani oleh kenaikkan harga.
Sehingga ada penjualannya menurun. Kemudian yang dari sisi karet ini juga lebih ekstrim lagi turunnya itu hampir 17% dari 27.345 menjadi ke 22.000 ini kelihatannya juga terdampak ke total penjualan kami. Cuman yang paling berasa di CPO karena penjualan kami mayoritas di CPO. Kemudian tadi ada terakhir penurunan karet. Kalau karet memang kemarin ada di secara tanaman kita ada kendala cuaca kemudian berimpak ke namanya penyakit Gugur Daun itu memang secara teknis
karena kita tahu di 2023 itu ada cuaca yang panas. Sehingga pertumbuhan yang turun kemudian di 2023 kami juga ada mengalami musibah ada pabrik karet kami
ada yang runtuh atau rusak. Sehingga secara kapasitas produksi ini kami turun. Jadi 2023 itu komoditas karet terdampak dari eksternal dan internal.
Para Dewan Komisaris, Direksi hingga semua karyawan yang bekerja di PT. JAYA AGRA WATTIE Tbk. rutin mendatangi kebun karet, sawit, kopi dan teh terutama yang berada di daerah Jawa dan Kalimantan. Karena dengan ini dapat mempererat tali kekeluargaan dan kebersamaan dan agar karyawan di kebun dapat merasakan kedekatan dan menganggap bahwa Direksi itu tidak tinggi hati. Bagi kami, sikap kekeluargaan dan merakyat mutlak harus dikembangkan dan menjadi Budaya Perseroan karena budaya seperti inilah yang turut menyelamatkan Perseroan dari krisis dan membuat Perseroan bisa tetap eksis hingga sekarang.