Jakarta, 13 Juni 2024 – PT. Pudjiadi And Sons Tbk. mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Public Expose yang dipimpin oleh Budhi Liman (Komisaris Independen) dan Ariyo Tejo (Direktur) di Hotel Jayakarta pada hari Kamis, 13 Juni 2024.
Ariyo Tejo selaku Direktur PT Pudjiadi and Sons Tbk. menjelaskan bahwa untuk ekspansi perusahaan di 2024 yaitu rencananya sendiri kita masih dalam penjajakan dan kita masih mencari opsi-opsi pilihan yang terbaik karena itu sesuai dengan kemampuan cashflow kita atau kita rasanya tidak menjalankan sendiri tetapi kita mencari partner yang saat ini masih dalam tahap awal. Begitu juga rencananya mungkin eksekusinya baru tahun depan sedangkan tahun sekarang ini kita baru penjajakan-penjajakan.
Adapun Capex tahun 2024 itu sebesar 15 miliar untuk peremajaan mesin dan alat i yang paling besar di konsumsi yaitu alat boiler dan chiller. Termasuk juga penggantian mesin-mesin laundry di beberapa unit hotel kita maupun penggantian fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.
Terkait CSR perusahaan kita secara rutin kita jalankan untuk membina wilayah hotel disekitar kita seperti dengan kerjasama keberlanjutan yang umpamanya dengan memberikan sosialisasi 3R (Reuse, Reduce and Recycle). Juga kita biasa menjalankan Jumat Berkah seperti memberikan nasi bungkus di lingkungan sekitar hotel dan itu yang biasa kita lakukan yang lainnya untuk ikut partisipasi dengan Yayasan sekitar kita seperti pembinaan rumah singgah dan penghijauan tergantung kondisi masing-masing properti dan lingkungan sekitarnya”, tutupnya.
ANALISA MANAJEMEN
Tahun 2023 adalah tahun kebangkitan setelah seluruh belahan dunia terdampak Pandemi Covid-19 tidak terkecuali Indonesia, oleh karena nya Indonesia telah menyatakan memasuki fase Endemi. Pemerintah Indonesia mentargetkan pertumbuhan ekonomi diproyeksikan pada 2023 sebesar 4.9 – 5.2%, sedangkan angka inflasi 3.25 – 3.75%. Sementara nilai tukar rupiah terhadap USD diperkirakan berada di kisaran Rp15.676 – Rp15.877 / USD.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun target wisatawan mancanegara tahun 2023 sebanyak 7,4 juta. Target kinerja yang meningkat dua kali lipat disbanding capaian tahun 2022 tersebut, diharapkan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif.
Penetapan tersebut merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengantisipasi ketidakpastian perekonomian global melalui penciptaan dan peningkatan lapangan kerja, menjamin setiap warga negara mendapatkan pekerjaan, pemberdayaan koperasi dan UMKM.
Di tengah disrupsi lingkungan global di sepanjang 2023, baik dari sisi rantai pasok, bencana alam, volatilitas sektor keuangan, serta fragmentasi geo-ekonomi, perekonomian Indonesia relatif tangguh. Capaian ini menjadi fondasi bagi laju pertumbuhan 2024.
Kendala-kendala yang dihadapi Tahun 2023 & 2024
1. Penyelenggaraan Perizinan Berusal-a Berbasis Risiko melalui Sistem Online Single Submission (OSS) merupakan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. memerlukan perhatian khusus. Hal ini berkaitan dengan saling keterkaitan dengan izin-izin sebelumnya yang harus dilengkapi.
2. Daya beli masyarakat yang turun, karena harga-harga barang pokok meningkat sehingga kebutuhan pokok lebih di prioritaskan dari pada kebutuhan yang lain. Serta baru keluar dari krisis pandemi covid-19
3. Memperkerjakan dan Mempertahankan Staff Karyawan.
4. Perubahan tren dan dinamika pemasaran
5. Teknologi yang terus berkembang pesat, memerlukan pendanaan yang cukup besar.
6. Persaingan dengan hotel yang baru buka, dengan konsep-konsep baru
7. Harga bahan baku oeprasional yang terus bergerak (fluktuatif) sehingga kesulitan menentukan harga jual kamar.
8. System penjualan / pemesanan kamar yang terbuka dengan dunia digital membuat persaingan antar hotel menjadi ketat, sehingga terjadi perang harga
9. Tahun periode Pilpres dan Pilkada 2024
Upaya Peningkatan Kinerja Perseroan
1. Branding. Dengan membangun citra The Jayakarta Hotel yang positif, akan menghasilkan fondasi branding yang kuat terhadap pasar dan publik. Termasuk mengelola persepsi pasar yang disebut juga dengan perception management.
2. Media Sosial. Secara aktif dan kreatif mempromosikan segala bentuk produk dan jasa melalui akun The Jayakarta Hotel di Facebook, Twitter & Instagram untuk meningkatkan public awareness via internet
3. Trade Fair. Secara berkesinambungan mengikuti International Trade Fair, Domestic Fair & Table Top
4. Customer Relation. Keberadaan konsumen atau klien menjadi demikian pentingnya. Oleh sebab itu, melakukan hubungan baik dengan membangun komunikasi yang baik, guna mengikat konsumen agar dapat melakukan reservasi berulang.
5. Jayakarta Club. The Jayakarta Club (J Club) adalah program membership dari hotel The Jayakarta yang menggantikan program membership lama yaitu “Benefit Card”. J Club mulai beroperasi secara aktif sejak Juni 2016, dengan website operasional yaitu www.jayakartaclub.com
6. Pengembangan/meningkatkan website www.jayakartahotelsresorts.com yaitu dalam rangka menggabungkan website JClub bekerjasama dengan vendor “alaric”. saat ini telah terintegrasi dengan system reservasi langsung ke system hotel “maxial”
7. Memanfaatkan “Sales Optimization” untuk mengefisiensikan waktu tenaga marketing melakukan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga secara lebih dini mengetahui hal yang harus dilakukan, dikenal dengan program Customer Relationship Management (CRM).
8. Monitoring pelaksanaan KPI (Key Performance Indicator) melalui entitas asosiasi di bawah manajemen JHR.
9. Maksimalisasi System Front Office Hotel, yang telah terpasang seluruh hotel Jayakarta menggunakan system yang tunggal yaitu Maxial, untuk memudahkan pengawasan yang terintegrasi.
Pemerintah RI tahun 2024 mentargetkan kunjungan wisatawan mancanegara 14,3 juta. oleh karenanya Perseroan tetap optimis membuat Rencana Strategis tahun 2024, yaitu diantaranya:
1. Pelaksanaan program penghematan tetap dijalankan, dengan tidak mengurangi hak konsumen (tamu).
2. Terus melakukan program digitalisasi sarana penunjang secara integrasi, melalui Jayakarta Hotels & Resorts sebagai operator hotel milik Perseroan.
3. Memonitor harga pesaing sehingga bisa memberikan harga yang kompetitif, dengan terus memantau hotel pesaing (Competitor Analysis)
4. Tidak menambah karyawan dan menerapkan Key Performance Indicator dengan taat azas.
5 Memberikan kebijakan seletif terhadap pemberian kredit kepada agen-agen penjualan, serta mengharuskan pembayaran tunai kepada agen baru.
6. Melakukan Ouality Assurance (OA) kepada semua hotel milik perseroan dan milik anak perusahaan oleh Jayakarta Hotels & Resort untuk mengetahui keadaan produk Yang telah dimulai pada awal tahun 2024.
7. Melakukan penjualan tanah yang dimiliki untuk memperbaiki struktur keuangan.
8. Melakukan evaluasi pemanfaatan aset perseroan.
Kunci Keberhasilan
– Kondisi stabilitas keamanan, politik, hukum dan sosial budaya di kawasan tempat hotel tersebut berada.
– Pelayanan yang sesuai atau melebihi harapan pelanggan dari target pasar atau “positioning hotel” yang telah ditetapkan.
– Pembangunan “brand image”, “brand loyalty” dan “brand value” dengan peningkatan kualitas manajemen pelanggan.
– Secara terus menerus melaksanakan program effisiensi yang tidak mengurangi hak dan kepuasan pelanggan.
– Meningkatkan penggunaan digital teknologi untuk mempermudah mitra dalam menyediakan informasi akan fasilitas akomodasi untuk pelanggan serta mempermudah pelanggan yang ingin memesan kamarnya.
– Meningkatkan inovasi produk baru dan memberikan berbagai macam promosi untuk menarik pelanggan.
– Mengembangkan dan melaksanakan secara terus menerus Cleanliness Health Safety Environment (CHSE), yaitu sertifikasi dari Kemenparekaf
Usaha Internal / Rencana Perusahaan
– Mengintegrasikan program pemasaran dengan system reservasi hotel untuk lebih mempercepat proses pemesanan kamar.
– Memaksimalkan penggunaan system Multi Channel Marketing (Customer Relationship Management) yang telah dibangun sebagai alat pengendalian terhadap tenaga penjual (Sales Staff).
– Mengintegrasikan Website www.Jakartahotelsresorts.com dan www.Jakartaclub.com sehingga lebih memudahkan pelanggan dalam berinteraksi dengan Perseroan dan untuk menunjang pengembangan Loyalty Program Pereroan melalui J-Club.
– Memperbaiki struktur kas dan neraca perusahaan dengan menjual tanah-tanah yang belum menghasilkan diantaranya tanah di Cikarang dan Cengkareng.
– Memperbaiki tingkat effisiensi operasi perusahaan dengan melakukan pembelanjaan modal untuk meremajakan alat-alat yang banyak mengkonsumsi energi seperti diantaranya boiler dan chiller.
Kinerja Keuangan Dan Operasional PT. Pudjiadi And Sons Tbk.
1. Pendapatan Usaha: 143.575 (2022)/ 221.619 (2023)
2. Laba kotor operasi: 81.768 (2022)/ 133.058 (2024)
3. Laba/Rugi usaha: 31.307 (2022)/ 66.075 (2023)
4. Laba/Rugi sebelum manfaat (beban pajak-bersih) -10.914 (2022)/ 27.654 (2023)
5. Laba/Rugi bersih tahun berjalan: -12.505 (2022)/ 25.148 (2023)
6. Laba/Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk: -10.015 (2022)/ 12.305 (2023)
7. Kepentingan non pengendali: -2.490 (2022)/ 12.843 (2023)
8. Laba/Rugi komperhensif tahun berjalan: -9.553 (2022)/ 23.516 (2023)
9. Laba/Rugi komperhensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk: -8.679 (2022)/ 11.152 (2023)
10. Kepentingan non pengendali: -874 (2022)/ 12.363 (2023)
11. Laba/Rugi persaham yang dapat didistribusikan kepada entitas induk: -13 (2022)/ 15 (2023)
12. Total Aset: 372.689 (2022)/ 368.221 (2023)
13. Total liabilitas: 195.783 (2022)/ 167.810 (2023)
14. Total ekuitas: 176.895 (2022)/ 368.221 (2023)
15. Laba usaha terhadap total aset: 84 (2022)/ 179.44 (2023)
16. Laba usaha terhadap total ekuitas: 176.98 (2022)/ 179.44 (2023)
17. Laba bruto terhadap penjualan bersih: 56.95% (2022)/ 60.04% (2023)
18. Selanjutnya laba usaha terhadap penjualan bersih: 21.81% (2022)/ 29.81% (2023)
19. Laba bersih terhadap penjualan bersih: -871% (2022)/ 11.35% (2023)
20. Rasio Lancar: 51.35% (2022)/ 7.81% (2023)
21. Rasio liabilitas terhadap ekuitas: 110.68% (2022)/ 83.73% (2023)
22. Rasio liabilitas terhadap total aset: 52.54% (2022)/ 45.57% (2023)